COVID-19 DI DESA TEBUWUNG-KECAMATAN DUKUN-KABUPATEN GRESIK

        Aku adalah mahasiswa di salah satu universitas negeri di Surabaya yang berasal dari desa di ujung kabupaten Gresik. Hari ini aku melihat berbagai fenomena tentang pandemi ini, yah.. covid-19, wabah di seluruh penjuru dunia, wabah yang membuat semua orang resah. Tapi berbeda dengan di desaku, masyarakat di sini awalnya memang resah tapi seiring berjalannya waktu masyarakat sudah tak peduli, seolah-olah wabah ini telah usai. Mungkin salah satu alasannya adalah karena di desaku masih zona hijau/kasus 0.
        Tidak usah terlalu jauh, bahkan keluarga dan teman-teman dekatku sendiri saja masih susah untuk diedukasi, tidak mematuhi protokol2 kesehatan, tidak pakai masker setiap keluar rumah, tidak cuci tangan, tidak jaga jarak, bahkan ada juga yang mempercayai hoax2 yg beredar. Lalu bagaimana seharusnya kita di masa new normal?
        Intinya yaitu menaati protocol-protokol kesesahatan. WHO juga menyatakan kemungkinan terdapatnya penularan secara airbone pada kondisi ruang tertutup (indoor), ramai dan ventilasi yang kurang baik. Namun, WHO belum menyatakan secara pasti jika covid-19 menular airbone, oleh karena itu perhimpunan dokter paru Indonesia menghimbau:
1. masyarakat tetapwaspada dan tidak panik.
2.menghindari keramaian baik itu tempat tertutup maupun terbuka.
3. menggunakan masker di mana saja dan kapan saja baik itu di dalam maupun di luar ruangan. 
4. menciptakan ventilasi ruangan yang baik seperti jendela yang banyak dan lainnya. 
5. tetap menjaga kebersihan badan dengan tidak menyentu anggota badan dengan tanga. 
6. tetap jaga jarak pada aktifitas seharai-hari. 
Yuk Bersama Kita lawan Covid-19. 

Komentar